Antara Aku dan Kau (1)
Ini tentang urusanku dengan kau (1)
Masa yang dianggap sudah matang dan dianggap "tunggu apa lagi?" Sering memunculkan fenomena nyesek karena merasa tak dipahami. Secuek-cueknya orang pasti ada satu waktu merasa ingin mengungkapkan perasaan yang sudah lama ditahan-tahan, bila sering diprovokasi. Karena suasana hati tidak selalu baik-baik saja. Saat merasa diri sedang dalam keadaan labil, maka perasaan menjadi sesensitif daun putri malu.
Berdasarkan pengalaman pribadi. Dirasakan sendiri lalu setelah jadi bahan obrolan dengan teman. Ternyata tak cuma sendiri, tapi banyak teman korban perasaan lainnya. Tak sedikit yang berubah jadi introvert. Hanya menyelesaikan urusan yang dianggap penting saja. Menjauhi hal menyenangkan yang biasanya dilakukan untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang belum tahu jawabannya. Rasanya ingin menjawab pertanyaan membunuh itu seperti...
Kau tahu? Kadang seperti tak terima rasanya, campur aduk di dada. Pertanyaan "Kamu kapan?" atau "Kapan nyusul?" dan pertanyaan mirip lainnya. Seperti tikaman yang seolah tanpa ampun. Dihujam dari segala arah, dimana diri adalah target empuk yang harus dilumat.
Hey.. tolong sadarlah, aku juga manusiapunya rasa punya hati. Sama denganmu walaupun dari edisi terbatas yang sedikit lebih istimewa. Tapi pendirianku tentang tiap orang memiliki indah pada waktunya sendiri-sendiri tak akan mudah diobrak abrik hanya karena bisikan ancamanmu, "Stok semakin menipis sist!"
Perlu kau, kau dan kalian tahu aku tak akan gelagapan hanya karena kecamanmu. Akupun bukan penganut setia dari salah satu lagu payung teduh yang sedang naik daun. Hanya sekali, dua kali atau beberapa kali aku meleleh bila menyimak liriknya, membayangkan sang halal yang menyampaikan. Tapi tidak setiap kali, tidak. -_-
Tak perlu sesinis itu tak menerima perbedaanku. Bukan berarti aku tak ingin sama, hanya saja hal itu bukan sesuatu yang penyelenggaraannya harus terburu-buru. Apalagi hanya karena kau, kau dan kalian. Tenang saja aku akan menyusul sama, hanya saja sekarang ada yang harus aku lakukan pada diri. Masih banyak yang salah harus aku betulkan lebih dulu. Sampai pada suatu waktu Tuhan berkata silahkan. Tentu ada satu nama yang selalu aku tanyakan dan minta kepada Tuhanku, "Bagaimana Ya Alloh? Bila belum, yakinkan ia dan aku bahwa yang terbaik selalu dariMu." begitu.
Tapi kalau setiap pertanyaan yang sama harus dijawab sepanjang itu pada orang yang berbeda, ku pikir akan sangat melelahkan.
Apalagi ditanggapi dengan respon yang menggelitik. Malah makin menyulut sumbu emosi yang tinggal sedikit menyentuh bubuk mesiu di dalam hati. Bahkan kemungkinan buruknya silaturahmi menjadi merenggang karena masalah bercanda yang diseriuskan. Jadi cukup tatap dan katakan saja, "Kamui. Hari sabtu, hahaha" -_-'
Lanjut baca : Antara Aku dan Kau (2)
Note: Bila ada kesamaan pengalaman dan nasib mohon bersabar. Tidak ada niat untuk menyinggung seseorang atau kelompok, walaupun pasti banyak yang tersinggung.
Sshhhttt... |
Apalagi ditanggapi dengan respon yang menggelitik. Malah makin menyulut sumbu emosi yang tinggal sedikit menyentuh bubuk mesiu di dalam hati. Bahkan kemungkinan buruknya silaturahmi menjadi merenggang karena masalah bercanda yang diseriuskan. Jadi cukup tatap dan katakan saja, "
Lanjut baca : Antara Aku dan Kau (2)
Note: Bila ada kesamaan pengalaman dan nasib mohon bersabar. Tidak ada niat untuk menyinggung seseorang atau kelompok, walaupun pasti banyak yang tersinggung.
Sepertinya, ini adalah cerita yg akan selalu ada pada setiap masa dengan tokoh yang berbeda.
BalasHapus😁 saya jg yakin begitu. Pasti selalu ada tokoh dalam cerita seperti ini di tiap masanya
HapusTokoh dan waktu yang berbeda ,tapi alur ceritanya sama :D
HapusStop!pertanyaan kalian memang sederhana tapi percayalah, rasanya seperti di tkam dr berbagai arah
BalasHapusHarusnya kalian baca komentar ini. Stop!!!! (Tanda serunya 4)
HapusKalau sudah mulai di tanya seperti itu, berarti sudah waktunya 😂
BalasHapusSelamat malam. Waktunya tidur 😂
HapusPertanyaan yang seharusnya tak patut ditanyakan^^
BalasHapusHaha benar tapi makin sering didengar mbak 😂
HapusHai hai sesensitif putri malu hehe, anggap saja itu doa tenang dan jawablah dengan senyuman, tolong doakan yang terbaik, senyum termanis terlihat dibibir indah mu hehe
BalasHapus😂 walaupun ditulisannya seperti emosi tapi dikenyataannya masih bisa menguasai diri. Jawabannya masih standar jawaban normal bahkan bercanda mbak hehe
HapusYa iyalah sudah ku duga hehe
HapusAku malah bacanya senyam senyum lucu
Ini ceritanya soal kapan kamu menikah? gitukah? Ya..ya..wanita akan dianggap sempurna atau merasa bahagia saat dilamar, dan melahirkan.
BalasHapusDan wanita yang telat menikah dianggap ada anunya sehingga tidak laku-laku. ah abaikan saja, hidup kita bukan ada dipertanyaan dan komentar orang lain.
Saya dianggap ada anunya jg mungkin ya 😂
HapusSampai sekarang masih cuek dan ga ambil pusing kalau masalah itu.
Cuma kadang kalau ada pertanyaan pas lg nggak mood jadi males. Tapi tetap direspon baik2 :D
Yang penting tetap hebi, nikah itu kan bukan soal balap-balapan atau siapa yang duluan.
Hapuswah aku nggak ikut-ikut sis kalau masalah gini aku cuma bilang nunggu palagi sih sudah mapan gitu apa nunggu tua dulu (wah ini lebih parah lagi kayaknya)
BalasHapusBukan cuma kayaknya mang. Yakin ini lebih parah,lengkap soalnya 😂
Hapuspertanyaan yang menyikut *eh hihi
BalasHapusKlo mbak sudah tak tersikut2 lg ya 😁
HapusJawab juga mbak..
BalasHapusWaktu ditanya nikah.
Kamu kapan ?
Jawabnya : Insyallah, kamu udah ada calon buat aku ?, Biar aku pilah pilih dulu
Jangan banyak pilih lah ..
Jawabnya : karena ini yg aku jalani harus di pilih sebaik2nya
Wah bisa dipraktekkan kapan2 deh ini jawabannya. Terima kasih mas afrizal,based on true story sepertinya 😂
Hapushaa haa, tapi menikmati proses itu seru, :)
HapusCinta akan datang saat Cinta Menbutuhkan cinta
BalasHapusmeski sampai saat ini dia juga belum meperlihatkan wujudnya
karna percayalah sejujurnya aku telah merasakan hal yang sama
meski ku telah berusaha dan berdoa
haaaaaaah Terimaksih Semesta .............
The END
#kOMEN_APA_INI :D
Haaaaaaaahhh.. Ya belum belum udah the end terus. Sabarlah. Dunia punya rencana 😂😂😂
HapusHaaaaaaaaaaaaaaaH
Hapussepertinya kita senasib, paling kesel g kalo di tanya "kamu kapan" :D
BalasHapusKadang2 kesel banget 😂
HapusSabar aja lah,nti kan capek ng dia. Trus gantian yg lain yg nanya tapi haha
apriilll.. sehaattt???
BalasHapustumben postingan orasu jeritan hati.. habis merguru ke bang idris nih pasti..
hehe
Haha sehat juun..
HapusAbis menyerap ilmu bapernya bang idris ini 😂
Pantesan...pas saya kesini dengn menggebu2 dan wajah ceria. setelah close blogmu aq jadi galau.. apak ini yg disebut dengan anu
Hapus😂😂
HapusJadinya malah galau jun abis dari sini? Maaf ya jun. Kurang2in lah anu 😂
jangan salahkan anu. anu tidak salah apa2..
HapusSelama kita hidul, memang orang suka tak berhentinya bertanya. Walau kebanyakan pertanyaannya hanya sebatas kepo ya daripda yang benar-benar perhatian ��
BalasHapusIya mbak. Tapi klau pertanyaan model begini biasanya setengah meledek gitu jadinya kan gmn gitu 😂
HapusPertanyaan "kapan" itu kalau mau dituruti gak bakal ada habisnya deh
BalasHapusSaking seringnya, seolah-olah menjadi lumrah untuk ditanyakan padahal tanpa sadar itu menyakiti hati orang yang ditanya
Semoga makin kesini, "kekepoan" orang berkurang ya untuk hal-hal pribadi gitu
Hihi mudah2an ya mbak putu..
HapusPertanyaannya kadang nggak tau situasi. Pas lg baper ditanya2 jadi kan males 😂😂
Kalau mendapat pertanyaan yang selevel seperti ini kesimpulannya adalah, usia kita sama XD...
BalasHapusSaya juga lumayan sering dapet pertanyaan macam ini, tapi yaaaa tak bawa woles aja. Misal ada yang tanya lagi.....*cukup senyum*
Sama dong,pertanyaan gini ni kayak nular gitu apa yaa
HapusSaya jg masih berpedoman "tak senyumin aja pertanyaanmu" gitu :D
Aku juga pernah mengalami hal seperti ini, tapi syukurlah semua bisa dilalui dengan damai...
BalasHapusSudah terlewati dengan baik ya mang,sudah bertemu sang pujaan hati :)
HapusTos dulu dong sist, kita sama. Hahahha
BalasHapusKu yakin kok, nggak cuma kita yg ngrasain hal sama kaya gini.. Ckckck
Dibikin selo aja, semuanya sudah tertulis di lauhul mahfudz.. Udah mirip mamah dedeh blm? *eh
Siiip mbak. Masih tetap yakin kok bahkan kalo lagi males tetep selow aja jawabnya :D
Hapus*tooossss*
Curhat dong maaahh 😂😂😂
Hapus*tooss* sini2 mau curhat apa? Tapi ada tarifnya loh ya. Haha
HapusTulisanmu mengena lho mbaa.. Marilah kita santai sejenak, perbaiki diri. Sampai sang sutradara berkata 'action' 'do it'! So we are the actress play the role hehe 😊
BalasHapusTepat sasaran yah? 😁
HapusOke. On process to be.....action
Mb gugunn, miscuu muah. Salam rindu dari solo,.😆😍
BalasHapusUdah ketangkep rindunya essy. Makasih banyak yaahh.. Aku simpen,ntar aku balikin pas kita ketemu 😊
HapusSahabat saya yang Superrrr....... ( kayak motivator nich ) :)
BalasHapusSambutlah dengan gembira kalimat orang yang mengatakan " Kamu Kapan Nyusul Nikahnya "
itu artinya kita sudah dianggap pantas untuk menikah.
coba kalau ada orang mengatakan " Kamu jangan coba2 menyusul nich, sebab masih kecil, masak mie rebus saja belum bisa " sambil melotot lagi ekspresi orang yg mengatakannya. bikin serem.
Sebuah tanda Jodoh akan segera mendekati jika ada orang yang nyeplos mengatakan kalimat Pamungkas yang notabenenya sangat menghantam sanubari " Kapan nyusul Nikahnya ?
Jadi bergembiralah......
tidak akan terlaksana tanpa sebuah dorongan.... dan kalimat mereka adalah dorongan.
Jika mereka sekali lagi mengatakan " Kapan Nyusul " ?
katakan saja " nunggu selesai S2 " ( sambil utak -atik hape )
atau bisa dikatakan " nunggu bulan 2 " ( padahal bulan cuma 1 )
Atau jawab dng kalimat yang santun " Minta doanya saja "
atau bisa dng cara ekstrim " Mau secepatnya, tapi pinjam uang 100 juta dong,,,, buat acara nikahnya" cara ekstrim ini akan membuat si penanya males nanya lagi sebab takut dihutangi, hehehehe......
Kata pamungkas diakhirnya lupa kang nata?
Hapus"Itu" biasanya kan begitu klo motivator sahabat yg baik hatinya 😂
Terimakasih atas pencerahannya. Tapi untuk disambut gembira,masih belum bisa seperti gembiranya diajak makan2 dan dibayari.
Opsi jawabannya boleh aja kapan2 dicoba. :)
Selalu tertarik membaca komentar kang Nata.
HapusPertanyaan yang memang sederhana
BalasHapusmungkin buat yang nanya ini akan terasa biasa atau sekedar candaan
tapi tidak untuk yg di tanya
ini sering terjadi, apa lagi saat kumpul bareng kluarga
pertanyaan ini otomatis selalu di pertanyakan..
pada tanya pertanyaan yg belum tau jawabannya. Jadi yg ditanya harus tanya siapa dong 😅
Hapusini jeritan hati yang terus di tanyain kapan kapan kapan hayo kapan? BT kan?
BalasHapussaya pun merasakan hal yang sama..
agak males sih sebenarnya, tapi di jawab saja, itu urusanku dengan Tuhan! :)
BT mbak. Males banget klo pas lg ga mood gitu haha
HapusTp klo lg biasa aja ya ga berefek apa2
Kalau aku ditanya gitu cukup jawab, doain aja yang terbaik..
BalasHapusNggak usah diambil hati lah, toh kita sendiri yang ngejalanin, terkadang kalau diambil hati, malah jadi nyesek dan nambah-nambah penyakit, penyakit hati :D
Siiip bener gitu memang. Saya jg kadang2 aja sebel yg cepat berlalunya 😂
HapusUdah jangan dibuat sebel, nanti juga ilang..hehe
HapusBtw, menu-menu yang ada di blog ini kok terlihat putih dan nggak nampak di background hitamnya ya, jadi kadang nggak kliatan kalau orang mau klik lho.
Coba perbaiki Anggun? Atau memang bawaannya udah gitu?
Iya itu bawaan templatenya memang gitu. Jadi ga bisa dibedain mana yg bisa diklik dan mana yg ga bisa diklik memang klo diperhatiin banget2
Hapus:(
Oh, gitu. Iya sih kalau lagi scroll baca seolah kayak ada yang nampak di tulisanna, tapi tak terlihat kalau memang nggak detail. Apa nggak sebaiknya cari yang lebih terlihat biar bisa semua orang lihat menunya..hehe
HapusTapi kalau udah nyaman nggak apa-apa kok, yang penting konsisten berbagi ya..
😀
HapusIya belum nyari2 yg lain templatenya. Mungkin nanti klo ketemu yg cocok dan lebih baik diganti. Biar kelihatan menu2nya ya
Makasih mas andi sudah dikoreksi blogku yg standar banget ini hehe
Semangat konsisten berbagi :D
pertanyaan yang selalu datang bertubi tubi dan menghujam deras ke telinga dan perasaan. memang terkadang mampu menyulut amarah, namun mau dikata apa? hanya mampu menjawab disegerakan agar mereka puas dengan jawaban
BalasHapusHaha sabar sabar... Mereka memang suka gitu kok. Banyak temen yg paham rasanya gmn :)
HapusMaka jadikan lah sabar mu sebagai jalan keluar atas setiap permasalahan mu..
BalasHapusKurang lebih begtu mbak jose..
Jadi,,
Kapan nih? Upsss...
Siaap :D
HapusWaah penutupnya malah membunuh gini jadinya :D
Sabar. Sabar.
BalasHapusEntah saya yang cuek atau gimana, diusia seperti sekarang, 33 tahun, saya masih tetap santai bila ditanya itu (mencoba terlihat santai lebih tepatnya) hehehe....
Semoga segera dipertemukan dengan jodoh dunia akhirat ya....
Tetep sabar ya mbak.
HapusAmiiin amiiin semoga segera ya mbak sitti :)
Jikalau saya yg ditanya kayaknya bakalan diam dan senyum, momok bagi orang dewasa pertanyaannya. Kalau sebel ya pasti sebel, tapi gimana. This Is Indonesia.
BalasHapusLaiya.. sebel kan. Tapi karena banyak yg paham rasanya gmn jd tau ternyata wajar merasa begitu :)
HapusNice info mba :D
BalasHapus