Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

My Wedding

Tetap Sayang dan Bangga Apapun Cerita dan Keadaannya Dulu

Berdasarkan hasil survey yang tidak ilmiah, dengan mengambil sampel dari saudara dan teman-teman di dunia nyata atau dunia bunda maya. Diperoleh hasil bahwa, doa yang selalu diutarakan kepada pengantin baru adalah "Samawa dan cepat dapat momongan ya :D"


Hal itu juga biasanya sesuai dengan harapan dari pasangan suami istri yang masih anget-angetnya ini. Mempunyai momongan tidak lama setelah menikah. Ya, walaupun ada juga malah yang udah nyicil diawal. Tapi artikel ini hanya akan membahas anak dari kisah yang wajar saja. Menikah lalu hamil dan punya anak.

Kehamilan pertama selalu mengundang haru untuk pasangan baru. Yah, wajar lah namanya masih perdana pasti bahagianya minta ampun. Bahkan ada juga yang saking bahagianya sampai menitikkan air mata. Apalagi kalau menantinya tidak sebentar dan sudah dilalui dengan berbagai usaha.

Biasanya si calon ibu kalau terharu, tangan kanan menunjukkan test pack bergaris 2 kepada suami. Sedangkan tangan kiri menutup mulutnya sambil menangis. Raut wajahnya jadi tidak karu-karuan. Karena menangis tapi sambil menahan senyum. Hidung kempas-kempis campur umbel dan matanya kriyip-kriyip berair. Duh, terharu banget pasti.

Ketika itu terjadi, calon ayahnya terbelalak dan melongo mulutnya tapi malah tidak ditutupi dengan tangan kirinya. Padahal ia meraih test pack itu hanya dengan tangan kanan. Hmmm.. Untung tidak ada lalat yang usil masuk ke mulut.

Untuk pengalaman ini, saya saksikan langsung 3 Tahun yang lalu. Mbak ipar dan abang pertama yang baru beberapa bulan menikah, akhirnya segera akan memiliki momongan. Anak pertama yang sudah ditunggu-tunggu kehadirannya.

Lalu yang terjadi adalah abang yang memang orangnya usil dan selalu berekspresi, langsung kegirangan. Dia teriak "Woooww" sambil matanya melotot ke test pack. Di Lanjut roll depan di kasur satu kali. Berdiri dan mengangkat kedua tangannya tinggi lalu dia bilang ke saya, "Aku hebat." Hahahhaha 


Setelah anak pertama yang berjenis kelamin laki-laki lahir, benar saja dia sangat dimanja. Karena dia sebagai cucu pertama diantara dua nenek dan dua kakeknya. Dimana-mana jadi idola.

Nah, karena sekarang anaknya sudah berusia tiga tahun. Seharusnya sudah cocok kalau punya adik lagi. Beberapa kali saya tanya, "Mbak kapan Gaza mau punya adik lagi?". "Waduh.. pengen sih, tapi agak nanti ajalah." Jawabnya.

Tiba-tiba muncul pikiran di dalam otak saya, memang kenapa sih kok anak kedua malah nanti-nanti aja? Waktu anak pertama diusahakan banget kan. Kenapa setelah anak pertama sepertinya anak selanjutnya tidak terlalu dinantikan. Ini tidak sampai benar-benar saya tanyakan, hanya dibatin saja.

Lain kasus lagi, dari beberapa teman dan abang kedua saya. Setelah kakak ipar melahirnya dan anaknya belum genap berusia satu tahun, istrinya sudah hamil lagi. Waktu saya tanya, "Wah kok cepet mbak, emang diprogram gitu ya? Biar sekalian?" Dia menjawab, "Hehe.. nggak diprogram sih. Tapi memang udah dikasih lagi ini." Dalam hati saya bilang, "Ohh... kebobolan." Sekali lagi itu cuma saya batin saja.

Dari kedua kejadian itu jadi saya mikir. Ternyata anak kedua dan selanjutnya itu jarang yang memang diprogram ya kehamilannya. Malah seringnya kebobolan. Tapi kalau anak kedua masih banyak yang memang diprogram sih. Lalu...

Saya ini kan anak ketiga, jadi... -_-'

Karena penasaran dan sebenarnya hanya ingin tahu saja. Saya juga tidak akan melakukan apa-apa setelah tahu. Saat sedang berdua dengan ibu, sambil ngemil keripik singkong saya tanya. "Bu, dulu waktu hamil anak ketiga (nggak to the point) memang diprogram hamil apa nggak sih?" Sebentar ibu diam, sepertinya sedang memilih jawaban terbaik. 

Sambil senyum ibu jawab, "Dulu sih memang pas berhenti KB karena kalau KB jadi gampang sakit, trus nggak lama hamil Anggun. Memang kenapa?" Sambil meringis saya jawab, "Nggak apa-apa :D"

Dalam batin lagi saya simpulkan, jadi ibu kebobolan waktu hamil anak ketiga (saya). Haha.. Sesuai dugaan. Tapi setelah saya ingat lagi, semua anaknya tetap diberi kasih sayang yang sama oleh kedua orang tua saya. 

Apalagi saya anak perempuan satu-satunya dan punya dua orang kakak laki-laki. Kata orang sih, pasti dimanja banget. Sebenarnya disebut dimanja tidak, tapi saya merasa beruntung. Karena merasa sangat dijaga dan dapat banyak perhatian dari orang terdekat.

Dan dulu juga babe selalu cerita tentang sebelum saya ada. Karena anaknya laki-laki semua, jadi tidak akan berhenti punya anak kalau belum punya anak perempuan. Untungnya urutan ketiga langsung dikabulkan, coba kalau sampai urutan 11. :D
Dari cerita babe ternyata saya nggak kebobolan-kebobolan banget lah. Karena masih diharapkan walaupun di waktu yang tidak direncanakan.

Sampai saat ini alasan kenapa banyak orang tua menunda memiki anak kedua ketiga dan seterusnya, saya belum tahu pasti. Mungkin karena dalam proses mendidiknya merasa belum cukup. Atau bagaimana beratnya menjaga bayi saya juga belum benar-benar tahu. Karena belum merasakan menjadi orang tua.

Tapi bagaimanapun anak adalah anugrah dan titipan berharga. Itu yang saya lihat dari orang-orang yang sudah mempunyai anak. Rela memberikan segala yang terbaik untuk anaknya tanpa mengharap imbalan.

Banyak yang menginginkan anak tapi belum diberi izin oleh sang Pemilik izin. Sebaliknya ada juga yang diberi kepercayaan untuk mendidik banyak anak.

Teringat dulu dosen yang tidak sengaja menceritakan anak keduanya yang sulit dinasihati. Beliau bilang kalau hal itu karena kesalahannya. Dulu saat mengandung anak keduanya ini, beliau seperti menyalahkan keadaan. Karena anak pertama masih berumur satu tahun.

Beberapa kali menyalahkan suami karena hal itu. Beliau saja saat bercerita dengan sedikit terisak, tapi air mata tidak sampai menetes. Sesak begitulah. Entah bagaimana beliau bisa menyimpulkan hal itu menjadi kesalahan yang harus dipertanggungjawabkannya. Karena ketidakikhlasan mengandung anak kedua sehingga anaknya sulit beliau kendalikan.

Mungkin itu hanya sugesti beliau atau mungkin memang berhubungan. Karena antara ibu dan anak ada ikatan batin yang tidak terlihat. Ikatan batin yang sehat pasti akan menghasilkan sikap yang sehat juga. Wallohualam.


Bagaimanapun ceritanya, mau kebobolan atau memang tendangan bunuh diri. Orang tua akan selalu menyayangi anak-anaknya. Dan saya sebagai anak juga sayang dan bangga menjadi anak ketiga dari kedua orang tua saya. Karena bila bukan anak beliau berdua, saya tidak akan menjadi saya yang hari ini bisa mempunyai rasa bangga. Saya saja dulu yang bangga, mudah-mudahan nanti gantian. Orang tua yang bangga terhadap saya. Titik dua bintang bu, pak :*

121 komentar untuk "Tetap Sayang dan Bangga Apapun Cerita dan Keadaannya Dulu"

  1. Memiliki anak adalah keinginan setiap orangtua. Direncanakan atau kebobolan, orangtua tetap akan menyayangi anaknya tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 😊 iya mbak.
      Dan sebagai anak jg wajib menyayangi orang tuanya

      Hapus
    2. Yang pasti ,apapun keadaannya entah karena kebobolan atau sengaja harus disambut dengan bahagia.

      Hapus
    3. Mang Djangkaru...sotoy, pacar aja juga belum punya, sok ikut nimbrung.


      Untung yang ke tiga jadinya perempuan cantik....(sedikit),

      Coba kalau yang ke sebelas...bakal jadi parah pisan jigana mah atuh yah?

      Hapus
    4. Ya ga p2 mang ikutan biar rame :)

      wahh lumayanlah mang sedikit,harus hemat biar ga cepet habis 😂

      Mang saya ga tau artinya tuh yg terakhir. Parah pisan jigana

      Hapus
    5. Mang Lembu juga sotoy...kata siapa ?

      kata saya ?

      Hapus
    6. kebobolan maksudnya gimana itu YA ?

      Hapus
    7. ini peringatan bagi siapa saja yang seperti gambar paling bawah.

      kagak perlu pake nyium nyium segala..inget sudah pada tua tahu.......

      Hapus
    8. 😂😂
      Kebobolan itu maksudnya lahir tanpa diprogram kehamilan mas hehe

      Ya ndak p2 dong foto yg bawah cium2an. Kan sudah halal 😂😂😂

      Hapus
  2. wihh.. kebobolan.. wkwk...
    untungx saya anak kedua, dan memang diprogramkan.. #katanya..
    anak bontot kah kamu pril??
    anak bontot terlebih cewek.. biasanya disayang dan menjadi pusat perhatian keluarga besar.. seru tauk^^

    truss.. kapan kamu punya momongan pril...?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha.. Aku mah kebobolan jun.
      seru jun,banyak yg jagain kan. Klo ada apa2 banyak yg bantuin. Kok malah ngerepotin kesannya ya hihi

      Husss,jangan tanya2 model begituan.. Aku masih belum puas dimomong kayaknya ini jun 😂

      Hapus
    2. ywda.. sini pril q momong.. #EH

      Hapus
    3. Haha.. Dikasih permen? Duh ilah 😂

      Hapus
    4. pilih permen apa coklat?
      apa pilih mas kawin aja km pril? #EH

      Hapus
  3. KB aduh ribet ada yang kegemukan karena pil kb, ada yang nggak haid tahunan , ada yang pake spiral tapi tetap hamil anaknya lahir prematur, ada yang kandungannya kering karena masih awal nikah sudah KB, pokoknya begitu banyak masalah karena KB ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Serem malah ceritanya ya mang :(
      Tapi kalau ga KB kok ya anaknya banyak banget

      Hapus
    2. Soalnya buatnya aja setiap malem mba haha

      Hapus
    3. Waduh.. Kok mayuf bisa tahu gitu? Sering bintitan ya? 😂

      Hapus
    4. Engga lah mba saya kan masih lugu 😂

      Hapus
  4. Dicicil hahaha ngakak saya bacanya hihi
    Oh ya eniwei saya anak pertama mbak, dan ya sepertinya saya ndak kebobolan wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Diperhalus mas bahasanya 😂😂

      Wah patut banggalah,prestasi itu dan pasti adegan drama terjadi dulunya 😂

      Hapus
    2. Yap, prestasi pertama yang saya dapatkan di dunia pas baru brojol hahaha

      Hapus
  5. Ahhh mbanana suka postingannya. Walaupun gambaran lebih besar mbanana enggak begitu paham apa rasanya bila test pack hasil positif, bila anak pertama lahir, ditambah lagi bila rasanya kebobolan anak selanjutnya. Masih belum ngerasain bahagianya seperti apa. Huehehe xD

    Tapi semua emang udah kembali ke jalannya mau sampai berapa anak dari si orang tua lahir. Dan jalannya selalu yang terbaik. Heheee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe.. Sama mbanana,saya jg belum merasakan sensasinya semua itu. Baru jd penonton saja 😊

      Iya mbak,rejeki masing2 dan pasti sudah diatur oleh sebaik2nya pengatur

      Hapus
  6. Kalo saya si anak pertama jadi kemungkinan di program bukan kebobolan haha
    Menurut saya si kb itu kurang baik, kalo mungkin pengin belum punya anak dulu ya pake cara lain gitu yang bukan kb
    Tapi tau ah gelap belum ngalamin jadi cuma imajinasi saja haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah patut berbangga mayuf. Karena memang direncanakan hehe

      Iya ahh au jg lah.. Ga ngerti.. Belum cukup umur 😂

      Hapus
  7. Saya anak ke 4, ceritanyapun begitu karena kebobolan
    walau sebelumnya orang tua saya kepengen banget punya anak cowok
    dan akhirnya saya anak cwok satu2nya, meskipun baru 3 bulan ketauan ada saya -_-
    bahkan jarak antara anak ke 3 aja 11 tahun XD
    yg pasti Saya adalah jawaban doa dari orang tua saya yg pengen anak cowok
    jd meski katanya kebobolan dalam hati mereka ada harapan saya di dunia ini.

    Tetep bersyukur dan cintai orang tua kita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahh sama dong sama saya,beda versi aja ya. Klo mas tama versi cowoknya 😂

      Alhamdulillah selalu bersyukur apapun keadaannya yah 😊

      Hapus
    2. Saya versi 1.0 mbak anggun versi 1.1 -_- hahaha

      Hapus
  8. Kita sama, Mbak Anggun. Sama-sama anak ketiga dan paling cantik sendiri, hihihi.

    Berasa nonton sinetron baca cerita abang dan kakak iparnya Mbak Anggun itu, hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ciee kita sama mbak. Kebobolan juga mbak? Haha

      Terbawa suasana mbak ima? 😂
      Tapi ini sekali habis kok mbak jd ga berepisode2.

      Hapus
    2. Berarti salah ya? Bukan sinetron tapi film romantis, hihihi...

      Hapus
    3. 😂 iya mbak ima. Lebih cocok begitu walau pun ga ada adegan di bawah hujan

      Hapus
    4. Cieee, romantis harus hujan ya?
      Ehm, ehm, hehehe

      Hapus
  9. Mengenai keinginan punya anak saya mau banyak malahan mengidamkan agar anak kita kedepan banyak soudara dan semakin banyak rezeqi dari Anak Inya Allah semuanya jadi Anak yang pada Sholeh, Amiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak anak mudah rezeki ya mas warman. Semoga harapannya terwujud mas. Biar rame sodaranya anak2 😊

      Amiiin.. Sholeh dan sholehah

      Hapus
  10. Harusnya ada penjaga tuh biar maling g suka bobol rumah
    Kan gawat kalo kehilangan barang2 berharga di rumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harusnya .. Tapi kayaknya malingnya diundang sih 😂

      Hapus
  11. Kalau saya malah lebih parah lagi mungkin Mbak Anggun, anak terakhir dari 12 bersaudara. Tapi karena anak bungsu, jadi berlimpah kasih sayang malahan. Dan juga terlahir dalam kondisi keluarga sudah semakin membaik.

    Apa pun itu, saya merasa sangat bersyukur karena punya saudara banyak banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah iya banyak saudaranya. Rame banget pas ngumpul semua. apalagi udah ditambah anak2 masing2 😁

      Karena bungsu jadi kerasa disayang banget ya,karena masa kecilnya banyak yg momong 😊

      Hapus
    2. Kalo ngumpul udah kayak mau hajatan Mbak. 😁

      Hapus
    3. Haha
      Mudah2an hafal semua nama2 ponakan klo pas kumpul gitu ya 😂

      Hapus
  12. bener, ada yang pengen banget hamil tapi ga ada.. beberapa temanku ada yang kebobolan tapi akhirnya jalanin aja. anak-anaknya lucu gemesin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya.. Akhirnya disayang jg kok walaupun kebobolan.
      Sudah takaran rezekinya begitu ya koh 😊

      Hapus
  13. Wahh... serunya saya jadi terharu.nih denger ceritanya. jadi anak perenmpuan satu-satunya pasti terasa istimewa.

    BalasHapus
  14. Saya anak ke enam dari 6 bersaudara perempuan semua...Karena kebobolan kata Ibu saya. Sebenarnya sudah pakai pil KB, tapi tahun segitu (1973) enggak tahu aturan dan efeknya...Enggak datang bulan kirain enggak apa-apa. Eh ternyata ada saya di rahim Ibu. Diurut. diobatin..enggak gugur juga (Karena hidup susah enggak mau nambah anak kwkwkw) Eh, lahir dan sehat sampai sekarang..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha mbak dian udah bandel (tahan banting) dari sebelum lahir lo ternyata.
      orang dulu memang anaknya banyak2 mbak yaa,kebobolannya sering hehe

      Hapus
  15. Saya anak pertama. Setelah baca tulisan di atas, memberikanku pengertian berarti jelas diriku direncanakan :P Sangat bersyukur rasanya mengetahui sudah diniati dari awal sama kedua ortu dan diharapkan lahir di dunia diiringi panjatan doa mereka. Jadinya sekarang balik ke aku agar jangan sampai lalai dalam berbakti dan jangan pernah berhenti mendoakan kedua orang tua T,T :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah sipp.. Harus begitu. Sudah diharap2kan dan didamba2kan ortu dari dulu brati tinggal gantian mendoakan.
      Wah syukurlah yg anak pertama yahh 😂

      Hapus
  16. Saya akui ceritanya menarik sekali sebab berdasarkan kisah nyata dan kejadian ceritanya memang sudah umum terjadi, termasuk si Admin Blog ini yg awalnya distop kehadirannya oleh program..... ternyata Allah berkehendak lain, Allah Ingin Mbak Lahir agar bisa menjadi blogger yang tangguh dan mumpuni.

    Awal membacanya saya pikir Mbak Anggun sedang Hamil dan ingin berbagi ke gembiraan,,,,, :)

    Ingat jangan nyicil duluan yach Mbak.....heheheh. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kang nata. Komennya buat saya semangat banget lo. Hehe
      Mudah2an bisa jd seperti yg kang nata bilang di atas 😀

      Pendahuluannya agak panjang soalnya ya kang hehe

      Naudzubullahiminzalik kang jangan sampe deh

      Hapus
    2. coba dech buat cerita yg bergaya seperti ini lagi mbak... saya jadi ketagihan nich... :)

      Hapus
    3. Iya kang nata kalau pas dapat idenya bisa mengalir begitu ceritanya.. Sekarang malah belum update lg

      Hapus
  17. Kampret tendangan bunuh diri. Ahahhaha
    Nyicil dulu nyicil, eh. Hahaha
    Tp temenku ada yg lg berusaha program anak ke dua loh, beneran pengin bgt punya anak lagi.. Padahal anak pertamanya baru umur dua tahun. Tapi ada juga temenku yg umur anaknya blm genap satu tahun tp wes kebobolan atau karena tendangan yg disengaja itu jadilah punya baby lagi. Hahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nyahaha.. Kampret si kampret. Sapa sih dia itu,sering banget jd pelampiasan mbak pakar ini 😂 apakah dia jelmaan mantan? Haha

      Klo anak kedua masih sering yg diprogram sih klo anaknya udah 2 atau 3 tahun. Tp yg selanjutnya itu loo,oraaa 😂😂

      Hapus
    2. Hahahaha, mantan trus nih mantan!!!!
      Kapan aku bisa move on coba kl diledek muluk!!!
      Nah iya, kayaknya kalau udah anak ke tiga kaya mbak anggun itu nggak bakal di program. Tapi anu kebobolan. Hahaha

      Hapus
    3. Haha
      Justru harus semangat mupon mbak klo diledekin. Buktikan mbak el 😂

      Ya baiklah,kebobolan aku yaa 😂

      Hapus
  18. Mmm.. aku juga anak ketiga loh mba 😊
    Tapi ga tau kebobolan atau masuk program kehamilan. Nanti lah, tak tanyain sama ibu, dengan pertanyaan yang sama kaya mba anggun tanyain 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo mas ditanya. Klp sama brati ya nasibnya sama juga haha
      Tapi yg penting kasih sayangnya tetap terasa ya mas irvan 😊

      Hapus
  19. Tetap dan sayang dan bangga, itulah pilihan terbaik buat kedua orang tua yang telah merawat dan membesarkan kita apapun keadaannya dulu, hingga kita bisa seperti sekarang ini..

    Titip salam buat ayah bunda tercinta ya mba anggun...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mang,pasti sudah tau rasanya bagaimana karena mamang sudah merasakan jd anak dan ortu jg

      Nanti disampaikan mang.. Waah terimakasih mang 😁

      Hapus
  20. semoga mbak anggun segera memiliki momongan.. amiin

    BalasHapus
  21. Semangat ya mba Anggun, apapun alasannya kita dilahirkan, orangtua pasti akan selalu menyayangi anaknya.. entah itu kesatu kedua atau ketiga.. semangat ya mbaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak vika.. Saya juga merasakan itu dan bersyukur banget mbak walaupun ceritanya kebobolan hehe

      Hapus
  22. namun perlu dicamkan juga, tidak ada orang tua yang pilih kasih terhadap anak-anaknya hanya saja kadang anaknya sendiri berpikiran buruk terhadap kasih saya orang tuanya

    BalasHapus
  23. Parah, dicicil di awal.. Kirain rumah kali yaa, tapi meski sudah nikah sebelum anak lahir , hubungan mereka tetap gak sah, kecuali setelah anak lahir nikah lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe ternyata ga cm rumah yg bisa dicicil

      Bener mas idris. Setau saya sih kalau kejadian seperti itu mereka menikah hanya untuk status dan pertanggung jawaban ayah si anak. Ada yg menikah lg setelah anak lahir ada jg yg mengabaikannya

      Hapus
  24. orang tua sayang kepada anak,
    anak membanggakan orang tua.
    ketika masih menjadi anak2 kadang tidak sependapat dg arahan/bimbingan mereka, ternyata setelah menjadi orang tua dari anak2 kita, akan melakukan apa yang mereka lakukan kepada kita dulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ketika sudah merasakan menjadi semua peran jadi tau maksudnya dan baru mengerti ya mas 😊

      Hapus
    2. Timbal balik kita terhadap orang tua itu namanya ya kang Crewchid

      Hapus
    3. betul banget mba Anggun dan mas Dzaky

      Hapus
  25. anak pertama selalu dinanti mas/mbak
    bahkan saya saja sempat tahujudan tiap malam agar diberi keturunan yang baik.
    Maklum anak pertamalah yang menjadikan pasutri merasa berbeda
    Akan segera menjadi orangtua baru, dipanggil ayah dan ibu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya mas pasti bahagianya ga bisa diungkapkan dg kata2 karena keinginan yg begitu besar dikabulkan :)

      Hapus
  26. Tapi walaupun kebobolan anak kedua dan ketiga semuanya adalah berkah ya kan mbak .. asal halal aja :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus halal nucky biar berkahnya berkali2 lipat :)

      Hapus
  27. Biasanya anak kedua masih ada yang program, entah kalau ketiga dst, hehe.
    Tapi, program atau gak yang penting tetap setia pada orang tua, haha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha ya itu mbak,jarang yg diprogram kan :D

      Setia mbak,selalu di hati hehe

      Hapus
  28. segala sesuatu telah diatur jadi apapun adanya kita hrus tetap bangga

    BalasHapus
  29. berhubung dulu kuliah kebidanan dan sekarang kerja di rs. seriiing banget liat cerita2 kaya gini. Kadang terharu kadang sedih. btw, sha kok ngikik ya baca nyicil hhahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ceritanya sudah melegenda ya sha 😂

      Ngikiknya jangan di atas pohon malam2 lo ya hehe

      Hapus
  30. Bu dosen yg di ceritakan,, harusnya jangan nyalahin suami. anak itu anugerah yg di titipin Allah buat kita umatnya.

    ga jarang ada org tua yg seperti ini, menyalahkan takdir. anak sampai ada yg di siksa juga, di kata2in kamu harusnya ga lahir. banyak lah..

    semoga nanti bisa jadi Bunda yg baik ya Mba buat anak2 dan keluarga:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seharusnya ya mbak. Tapi ya ga tau dulu keadaannya seperti apa jadi bu dos bisa bersikap seperti itu. Mudah2an untuk pelajaran 😊

      Amiin mbak. Semoga 😊

      Hapus
  31. Saya masih belum memberi adik utk si sulung yang sudah 3,5tahun karena banyak alasan mbak. Salah satunya karena si sulung yang super jahil, adek2 sepupunya digangguin terus, apalagi adiknya sendiri nati 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. 😂😂 ga dijahilin kok klo adiknya sendiri nanti.. Ayolah mbak dikasih adik hehe

      Hapus
    2. Kan biar ramai mba Annisa Rizki Sakih!

      Hapus
  32. Baru tahu malah ada bahasa "kebobolan" Hahaha. :))

    Gue ini anak kedua. Jadi mungkin aja gue juga....

    0 - 1 dong si Bapak. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebobolan jugaaa.. Hahahahhaha #upsss 😑

      iya 0-1 tapi ga ada yg kalah dan ga ada yg menang karena 1 buat barengan 😂

      Hapus
  33. aduh bikin baper
    kadang ada sih pikiran gitu ya mbak
    tapi tetep ortu kan masih sayang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Critanya asyik untuk dibaca ya kang!

      Hapus
    2. Gitu gimana mas ikrom?
      Ya itulah hebatnya ortu mas,tetap aja sayang anak2nya :)

      terimakasih dzaky dewan 😀

      Hapus
  34. Saya anak ke empat, kira-kira ceritanya bagaimana yah! Kebobolan lagi bukan kalau menurut mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keempat ya? Kayaknya kebobolan deh.. Coba dicek,tanya pada sumber terpercayanya langsung hehe

      Hapus
  35. kalo aku anak pertama jadi dulu pasti di idolakan bgt sama orang tua, terlebih lagi bapak ibuku juga anak pertama, jadi aku bener bener pertama bgt dalam keluarga, di sayang sayang lah pastinya, tapi sekrang udh punya adek dan bbrapa ponakan, yg bikin kesel kadang suka di banding bandingin, apalagi kalo ada ponakan yg udh kerja sukses, sementara aku msh suka main game hoho :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahh iya itu.. Kayak ponakan aku banget.. Anak pertama dan cucu pertama..
      Idola banget.. Dan pasti akan jadi panutan saudara2 yg lebih muda nantinya.. Hayo loo 😂

      Hapus
  36. Anak adalah anugerah, alhamdulillah kami empat beradik orang tua nggak pernah bilang kebobolan hehe, meskipun kami tidak bisa membetikan yang terbaik tapi kami tetap berusaha jadi anak-anak yang manis,
    semoga kami bisa.... semangat !!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak may,ortu saya ga pernah bilang jg. Udah ditanya jg jawabnya masih dg kata2 lain hehe

      Semoga mbak may .. Bisaa! 😂

      Hapus
    2. aamiin

      yang penting usaha memberikan yang terbaik
      kalau membalas jasa sudah tentu tidaklah mungkin terbalas hehe

      Hapus
  37. Menyicil atau mengansur duluan, ah mirip mau beli rumah saja :D
    Ya..., harus niat ikhlas jangan sampai ada rasa menyesal atau marah pada keadaan ,karena itu akan menentukan proses selanjutnya. Syukuri dan nikmati keadaan, biar berbuah kebaikan dan kebahagiaan.
    Ah saya masih bujang, belum bisa memberikan komentar panjang lebar. Karena belum punya pengalaman.
    Anak adalah rezeki dan amanah kata guru saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe
      Mending nyicil rumah ajavlah ya mas bumi 😂

      Seharusnya begitu ya,buat pelajaran saja lah dari pengalaman yg sudah lebih dulu.. Ini komennya udah lumayan panjang kok tapi 😁

      Hapus
    2. Habis bagaimana ya? kalau tidak dicicil duluan, nanti keburu direbut orang. Atau orang tua tidak segera memberi restu. Kalau sudah dicicilkan lelaki enak, tidak perlu modal banyak. Semua ditanggung dari pihak mertua :D

      Hapus
    3. Tolong sadar mas bumi.. Sadarrr.. Itu pikiran salah,jangan sampai terpengaruh rayuan maut setan 😂😂

      Hapus
  38. berkunjung siang semoga sis tetap semangat dalam menghadapi siswa nya dan ngeblog

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mang 😁
      Lg agak drop ini jadi kegiatan2nya tersendat :)

      Hapus
  39. kalau saya untuk program yang kedua tunggu anak umur 3 atau 4 tahun, kasihan mamaknya, melahirkan itu benar-benar mempertaruhkan nyawa lho

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya. Alasannya jg karena itu ya,harus diberi waktu untuk istirahat pasca melahirkan..

      Hapus
  40. Ceritanya seru,kak 😁
    Biar gimanapun si anak asal-usulnya lahir secara 'tanpa disengaja' atau kebobolan, pasti orangtua tetap ada rasa sayang sama anaknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga setuju mas himawan, sama seperti mas ibra 😀 karena saya sudah membuktikannya

      Hapus
  41. tak sengnaja atau sengnaja tu kan rezeki...

    hukum "buat" bisa jadi dengan izin Allag.

    itu adalah hukum dunia yang alami...

    BalasHapus
  42. apriilll... dimana dirimu.. ayuk main.. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Disiniii *lambai2* 😆
      Jangan main2 juni.. Udah bukan masanya 😂

      Hapus
    2. oh.. g mau main2. langsung diseriusin aja ini berarti?? :D

      Hapus
  43. Tapi mbanya jadi anak terakhir ya? Bungsu trus cewek satu2nya dalam bersaudara pasti diperlakukan spesial kan mba? Hehe :)

    BalasHapus