Mari Cegah Penularan setelah Mengenali Ciri Demam Berdarah

Sudah berapa karya yang sudah dihasilkan selama di rumah saja teman-teman? Atau sudah berapa gaya rebahan yang dicoba dalam tiap harinya?

Sabar ya. Kita sedang dipaksa beristirahat dari kesibukan di luar rumah. Aktivitas kita sedang dibatasi oleh virus asal negeri Cina. Covid-19 atau Corona yang baru dikenal akhir tahun 2019 ini mengguncangkan dunia. Semua orang merasa terancam akannya.

Tapi kita sebenarnya bukan hanya menghadapi satu virus baru ini saja. Ancaman lain yang sudah sejak dulu tercatat sebagai penyebab kematian yang cukup besar masih tetap mengintai. Demam berdarah yang disebabkan gigitan nyamuk ini masih terus memakan korban sampai sekarang. 

Kita bisa mencegah penyakit ini menyerang kita dan orang terdekat kita. Caranya dengan mengetahui pertahanan apa saja yang bisa kita lakukan untuk menghindar dari ancaman demam berdarah.

Ciri demam berdarah seperti dengue shock syndrome yang umumnya mampu dicegah melalui adanya vaksin dengue. Vaksin dengue hanya dapat diberikan untuk anak pada kelompok usia 9-16 tahun, yaitu dalam kuantitas 3 kali pada setiap rentang jarak 6 bulan. Namun, dalam memberi vaksin tidak disarankan apabila digunakan untuk anak di bawah usia 9 tahun, hal ini diakibatkan karena mampu meningkatkan risiko dengue berat, sangat terpenting yaitu pemberian pada kelompok usia 2-5 tahun.

Vaksin dengue kandungannya yaitu terdapat 4 serotipe virus. Apabila dalam hal ini vaksin diberikan pada anak yang telah terinfeksi sebelumnya, tentunya dapat membentuk kekebalan tubuh anak terhadap tipe virus Dengue yang akhirnya berbeda.

Pencegahan terhadap demam dengue pun dapat dilakukan berdasarkan kegiatan PSN (pemberantasan sarang nyamuk). PSN umumnya mampu dilakukan dengan jadwal sebanyak dua kali pengasapan insektisida. Sesudah pengasapan pertama maka dilakukan pengasapan kedua, hal ini bertujuan dalam rangka membunuh jentik nyamuk yang tidak umumnya tidak mampu dapat dibasmi saat pengasapan pertama.

Apabila cukup rutin menjalankan yang dinamakan 3M-Plus, terutama jika dilakukan pada musim hujan. Langkah 3M, diantaranya:

1. Pengurasan berupa tempat penampungan air, contoh bak mandi atau toren, minimal tiap seminggu sekali.
2. Cukup rapat dalam menutup tempat penampungan air.
3. Melakukan daur ulang dari barang yang cukup berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes. 

Mari lakukan pula langkah Plus untuk membantu pencegahan ciri demam berdarah diantaranya:

1. Langkah Plus melalui pengaturan cahaya yang cukup untuk dalam rumah
2. Pemasangan kawat anti nyamuk tepatnya diletakkan pada ventilasi rumah. Hal ini sangat signifikan dalam mengatasi jumlah nyamuk yang masuk selain itu cara pembuatan yang mudah semakin membuat langkah ini sebagai langkah pilihan.
3. Memiliki motivasi dalam rangka menaburkan bubuk larvasida (abate) untuk penampungan air yang sulit dikuras
4. Anda juga dapat menggunakan kelambu saat tidur untuk mencegah munculnya ciri demam berdarah
5. Melakukan penanaman tumbuhan pengusir nyamuk serta merapikan pakaian yang biasa tergantung
6. Cara terakhir dengan menghindari area yang rentan terjadi infeksi.

Hal yang perlu kamu ketahui, gigitan nyamuk umumnya mampu menembus pakaian yang ketat. Oleh sebab itu, penggunaan pakaian longgar mampu melindungi. Jangan lupa untuk menggunakan losion antinyamuk dengan kandungan N-diethylmetatoluamide (DEET). 

Demam berdarah yang sering menyerang masyarakat di daerah tropis. Angka terjadinya infeksi demam berdarah ini bisa naik atau turun karena tentu saja tidak terlepas dari pengaruh musim, intensitas dari curah hujan, adanya suhu udara, hingga indicator dari kepadatan penduduk di suatu lingkungan permukiman. Walaupun jarang, demam berdarah pun mampu ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes albopictus yang juga berperan sebagai penyebar virus chikungunya ataupun virus zika. 

Nyamuk Aedes aegypti biasanya hidup di lingkungan urban hingga kemudian berkembang biak pada tempat penampungan air bersih yang umumnya pembuatannya dilakukan oleh manusia. Virus Dengue biasanya ditularkan karena akibat dari ganasnya gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. 

Apabila seorang manusia yang telah terinfeksi virus maka mampu menjadi tempat utama virus tersebut berkembang biak. Orang tersebut akan menjadi sumber virus bagi nyamuk saat nyamuk yang tidak terinfeksi virus tersebut kemudian tanpa ampun menggigit. Demam berdarah selanjutnya menular ke manusia lain karena orang atau manusia sebelumnya sebagai carier. 

Melalui beberapa hal tersebut maka pencegahan dalam rangka meminimalisir timbulnya ciri demam berdarah dapat diupayakan dengan baik.